Mahasiswa PMI Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa

KAB-SEMARANG. Salah satu yang dilakukan oleh mahasiswa PPL dari program studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) adalah berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Dia adalah Agus Setiaji yang melaukan PPL di Balai Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Musrenbangdes Desa Kenteng

Musrenbangdes tersebut dilaksanakan pada Senin, (07/09) bertempat di Balai Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Kepala Desa beserta perangkatnya, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pimpinan kecamatan, perwakilan RT/RW, tokoh agama, kelompok tani, organisasi masyarakat serta unsur pemberdaya lainnya.

Musrenbangdes ini memiliki tujuan diantaranya adalah evaluasi Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes) tahun 2020, evaluasi RPJM Desa, penyusunan rencana program/kegiatan skala Kabupaten tahun 2021, analisa keadaan darurat/kerawanan, penyusunan  rancangan  rencana program/kegiatan dan pagu anggaran Skala Desa Tahun 2021 serta menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang RKP Desa Tahun 2021. Hasil musrenbangdes adalah Rancangan Peraturan Desa RKP Desa Kenteng Tahun 2021 yang selanjutnya diserahkan kepada BPD untuk dibahas dalam musyawarah BPD.

Masih di Kabupaten Semarang, mahasiswa PMI lain yaitu Usman Muhammad N melaksanakan PPL di Kantor Kecamatan Jambu. Salah satu programnya adalah di bidang  Pemberdayaan Pertanian lebih khususnya pada pengembangan produk kopi yang diciptakan oleh gabungan BUMDes yang ada di Kecamatan Jambu. “Kita melihat hampir semua dusun memiliki kopi dengan kualitas baik, sehingga kami mempunyai inisiatif untuk mengajak kerjasama antar BUMDes se-kecamatan Jambu supaya mengembangkan hasil kopi dan dikenalkan di wilayah yang lebih luas”tutur Sisilia Indun Marwati, S.S selaku Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan.

Diskusi dan Koordinasi Tentang Pengembangan Kopi

Program tersebut merancang pengembangan kopi untuk dapat bersaing di pasar. Kemudian melakukan kerjasama dengan Gapoktan Dusun Gertas yang berada di lereng Gunung Kelir. Dalam mendukung modal pengelolaan dan mencapai tujuan maka terdapat tiga investor dari wilayah Kecamatan Jambu.

Foto Bersama dengan BUMDes

Pengelolaan kopi sebesar 50% dikerjakan melalui kemitraan dengan UMKM kopi sehingga memberikan nilai keuntungan bagi UMKM. Dalam kesepakatannya, brand yang disetujui adalah Kopi Tani Gunung Kelir. Kemudian lomba pemasaran dilakukan untuk peningkatan pemasaran. Bagi yang bisa menjual kopi paling banyak maka diberikan penghargaan.