Ingin Buka Prodi Baru, IAIN Kediri Belajar ke UIN Salatiga

Salatiga-Rombongan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUAD) IAIN Kediri berjumlah 12 orang melakukan kunjungan ke Fakultas Dakwah pada Rabu (21/9). Rombongan dipimpin oleh Wakil Rektor 1. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menggali informasi tentang konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh (MHU) yang ada di prodi Manajemen Dakwah, UIN Salatiga.

Wakil Rektor 1 IAIN Kediri mengawali dengan menyampaikan rencana membuka program studi baru yaitu Manajemen Haji dan Umroh. Dengan pengalaman konsentrasi MHU di UIN Salatiga, maka diharapkan mendapat banyak informasi dan pengalaman. “Kami ke sini mau melakukan 3 N, (nurun nyonto nambahi). Berangkat dari jumlah jamaah haji & umroh sangat tinggi di Jawa Timur dan status yg berbeda di UIN Salatiga, kami akan bukan prodi MHU. Maka akan belajar dengan Salatiga yang sudah punya konsentrasi MHU di prodi MD. agar tidak menemui kesalahan yang fatal.” Ujar Dr. H. Ahmad Subagir.

Selain Wakil Rektor 1 dan tim penyusun proposal pendirian prodi MHU, Dekan FUAD juga ikut serta dalam kunjungan ini. Menurutnya setelah bertemu dengan seluruh stake holder di Kediri, FUAD mendapat amanah untuk membuat prodi baru, MHU. “Semoga diskusi dan pertemuan ini kami mendapat perkembangan terkini di Salatiga. Kami juga ingin seperti Fakultas Dakwah (UIN Salatiga) yang dapat berdiri sendiri, tidak lagi bergabung dengan Ushuluddin.” tutur Dr. Mohammad Arif, M.A

Kegiatan kunjungan ini diterima baik oleh Fakultas Dakwah UIN Salatiga. Pengelola fakultas yaitu Dekanat, Ketua dan Sekretaris Prodi serta Kabag & fungsional lain menyambutnya di ruang rapat utama gedung K.H. Hasyim Asyari. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Dakwah menyampaikan “Saya punya hutang pendirian Psikilogi Islam. Sebelumnya kita tanya ke Kediri. Awal pendirian KPI pun kita masih belajar banyak hal termasuk kurikulum.” ujar Dr. Mukti Ali, M.Hum. Menurutnya Fakultas Dakwah juga memiliki keinginan untuk membuka prodi MHU. Tapi kondisi jumlah dosen yang belum memungkinkan.

Penjelasan konsentrasi MHU disampaikan oleh Ketua Prodi Manajemen Dakwah. Dr. Budi Sunarso, M.M.Pd, M.Si menuturkan bahwa dengan melihat situasi dan kondisi haji dan umroh, sangat berpeluang untuk pengembangan prodi MHU. “Yang ada di Salatiga, jika dibuka untuk 4 kelas per tahun insyAllah bisa. Saya juga yakin di Kediri berpeluang dan punya minat besar.” tuturnya. Menurut ketua prodi Manajemen Dakwah, sekarang masih jarang dosen basic ilmu Manjaemen Haji dan Umroh.

Dalam pertemuan ini salah satu pembahasannya juga menyinggung terkait dengan kurikulum tidak harus dengan langsung pada prodi Manajemen Dakwah, tapi juga dengan konsentrasi MHU. Setelah pertemuan kunjungan ini, diharapkan UIN Salatiga dan IAIN Kediri dapat mengembangkan prodi dan konsentrasi Manajamen Haji dan Umroh yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat.