BUMDES Edukatif dan Pendampingan Bantuan: Kegiatan PPL Mahasiswa PMI

Dalam masa pandemi covid-19, Fakultas Dakwah melakasanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) secara mandiri. Selama satu bulan semua program studi di Fakultas Dakwah yakni Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Manajemen Dakwah (MD) dan Psikologi Islam (PI) memulai PPL sejak 1 September 2020. Mahasiswa dianjurkan melangsungkan PPL di sekitar tempat tinggalnya. Dari berbagai daerah lokasi yang menjadi praktik PPL terdiri dari instintusi negeri maupun swasta.

Kegiatan Si Kembar (Sinau Nek Kene Bareng-bareng)

PATI-Salah satunya di BUMDes Kencana Mandiri Desa Pekalongan, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.  Dia adalah Nila Kusyarina dari prodi PMI. Salah satu yang dilakukan adalah pengembangan BUMDes sebagai tempat edukasi. Pada masa pandemi covid-19 ini masalah utama yang muncul dalam masyarakat adalah keluhan-keluhan orang tua terhadap sistem sekolah daring (dalam jaringan) sehingga pembelajaran kurang maksimal. Kepala Desa Pekalongan mengatakan “BUMDes yang maju, bukan dilihat dari seberapa besar provit yang di dapat, Nanum seberapa besar manfaatnya bagi masyarakat” Kata Ukhwatur Roi.

Antusiasime Anak-anak saat belajar bersama

Kemudian Nila bersama beberapa volunteer dari masyarakat mengadakan program “Si Kembar (Sinau Nek Kene Bareng-bareng)” yang merupakan program pendampingan belajar bagi anak-anak. Setiap jam 08.00-10.00 WIB anak-anak datang dengan bahagia untuk belajar. Selain itu, pada malam hari ada pemberian materi tambahan. Kegiatan ini memperoleh respons positif dari masyarakat dan aparatur desa.

KAB.SEMARANG-Lokasi mahasiswa PPL PMI selanjutnya ada di Desa Pagersari, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. M. Taufiq Bashir ikut serta mendampingi penyalurkan sumbangan sembako kepada warga yang tedampak pandemi covid-19. Warga yang mendapat bantuan bernama Mbah Roselan dan istrinya Mbah Rukilah. Pasangan lanjut usia ini sudah dikarantina selama 2 minggu.

Penyerahan Bantuan Kepada Warga Terdampak Covid-19

Hasil rapid test dari RSUD Ambarawa Ngadiyanto keduanya adalah reaktif. Sebelumnya mereka mengira hanya sakit gula, pasca merawat anaknya yang menjalani rawat inap. Lalu, pihak rumah sakit meminta untuk melakukan karantina mandiri.

Belanja Bahan Sembako untuk bantuan

Selama masa karantina, banyak pekerjaan seperti panen kacang tanah yang terbengkalai. Sehingga, terpaksa diborongkan kepada orang lain. Pemerintah Desa Pagersari tak tinggal diam. Solusi sementara adalah memberikan bantuan sembako selama masa karantina. Sejak pertengahan bulan Agustus menjalani karantina, sekarang mereka sudah dinyatakan negatif covid-19.