PPL PMI di LPTP Wonosobo: Belajar Bersama Masyarakat Desa

Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) UIN Salatiga melakukan Praktikum Pengalaman Lapangan (PPL) yang di mulai sejak tanggal 18 Juli 2022. Mahasiswa memilih lokasi praktikum secara mandiri, seperti halnya di Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan, SPPQT, Bengkok Craf, Lembaga Pengembangan Teknologi Pertanian (LPTP) dan lain sebagainya. Khusus PPL di LPTP terbagi menjadi tiga lokasi yaitu Klaten, Karanganyar dan Wonosobo. Mahasiswa yang memilih Praktikum Pelatihan Lapangan (PPL) di LPTP stasiun Wonosobo terdiri dari enam mahasiswa diantaranya M. Farihun Na’im, M. Ahsan Fuad, Teddy Susanto, Nur Khoridani, Fera Rahmawati, dan Amalia Nurusifa Sari.

Pada Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) Stasiun wilayah Wonosobo memiliki lima sektor di antaranya sektor Konservasi, Pertanian, Sanitasi, Stunting, dan Industri Rumah Rumah Tangga (IRT). Kemudian masing-masing mahasiswa dibebaskan untuk memilih sektor yang akan ditekuni.

Pertama, sektor konservasi sendiri merupakan pemanfaatan sumber daya alam dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan, pelestarian, dan peningkatan terhadap daya dukung dan produktivitas sumber daya alam. Pengelolaan konservasi dalam memanfaatkan sumber daya alam akan dilakukan untuk jangka panjang dan tetap berkesinambungan dalam proses produktivitasnya. Sektor konservasi yang dilakukan oleh LPTP stasium wonosobo salah satunya dengan tanaman kopi. Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa PPL di sektor konservasi salah satunya monitoring tanaman kopi, rorak, dan lainnya.

Monitoring Tanaman Kopi

Kedua, dalam sektor pertanian yang di dampingi oleh LPTP berfokus pada pemanfaatan lahan pekarangan, di mana program ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Banyak masyarakat daerah wonosobo yang memanfaatkan lahan pekarangannya sebagai lahan pertanian dengan ditanami berbagai sayuran dan tanaman obat. Namun belum semua desa yang di wonosobo di dampingi oleh LPTP dalam sektor pertanian, saat ini masih terdapat dua desa yang di dampingi LPTP, yaitu Desa Bladeran dan Kejiwan. Dalam pengelolaanya masyarakat tidak menggunakan pupuk kimia, namum semuanya menggunakan pupuk organik, sehingga menghasilkan sayuran organik.

Penanaman bibit sayuran organik

Ketiga, sektor sanitasi yang didampingi oleh LPTP adalah pengumpulan sampah dan pembuatan bank sampah di beberapa wilayah dampingan. Sektor sanitasi ini mempunyai target dimana dengan mengumpulkan sampah hasil rumah tangga, nantinya akan mengurangi sampah sebesar lebih dari satu ton per tahun. Selain pengumpulan sampah, sektor sanitasi ini juga mempunyai beberapa target yaitu pembuatan jamban sehat, sumur resapan, dan biopori.

Kegiatan bank sampah

Keempat, LPTP juga memiliki program untuk menangani kasus stunting yang tinggi di Wonosobo. Program tersebut bernamakan TANGKAS atau Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting. TANGKAS merupakan program yang dilakukan oleh Danone Indonesia bersama mitranya yaitu Yayasan Pengembangan Teknologi Pedesaan (LPTP) berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Wonosobo sejak tahun 2019. Program ini bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta asupan gizi seimbang untuk mencegah dan mengurangi kasus stunting. Kegiatan yang dilakukan untuk pencegahan kasus stunting yaitu Sekolah Lapang Keluarga Sehat (SLKS), pembentukan posyandu remaja, pos pemulihan gizi, pelatihan kader guna meningkatan kapasitas kader yang mana nantinya dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara pencegahan stunting. Ada 6 desa dampingan LPTP untuk pencegahan kasus stunting yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Wonosobo.

Penyuluhan kesehatan di pos pemulihan gizi

Kelima, pada sektor pengolahan Industri Rumah Tangga (IRT), LPTP melakukan pendampingan untuk masyarakat yang mempunyai produk olahan atau usaha mandiri sebagai bentuk pengelolaan industri agar di kenal banyak orang. LPTP melakukan pendampingan dari mulai pembuatan, pengemasan hingga mempromosikan. LPTP juga memberikan pendampingan bagi masyarakat yang ingin mendirikan usaha dengan sebutan KUB (Kelompok Usaha Bersama). Dalam KUB yang menjadi naungan dari LPTP seperti halnya KUB Al-Barokah, Kucai Jaya dan lain sebagainya.

Diskusi dengan salah satu KUB

Setelah melakukan Praktikum Pelatihan Lapangan (PPL), diharapkan nantinya mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mempunyai wawasan mengenai lapangan pekerjaan terkait dengan pemberdayaan masyarakat, karena di LPTP diajarkan bagaimana cara untuk memberdayakan masyarakat.