Terapi Anak dan Pendampigan Lansia Difabel oleh Mahasiswa PPL Psikologi Islam

SALATIGA-Dalam Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Program Studi Psikologi Islam, mahasiswa banyak belajar dan mendapat pengalaman tentang dunia psikologi. Salah satu lokasi tempat PPLnya adalah di 123 Kids Center Salatiga. Lembaga khusus anak ini menangani anak dengan masalah gangguan sensori integrasi, keterlambatan motorik, keterlambatan bicara, hiperaktif/ADHD/ADD, autisme, gangguan emosi, gangguan belajar, gangguan konsentrasi, cerebal palsy, dan down syndrome.

Dalam kegiatannya, Mauliyana Rachmat, Isti Siti Sopiah dan Nur Naila Khusna melakukan beberapa kegiatan tersebut. Waktu untuk bertugas dan melaksanakan kewajiban PPL yang diberikan oleh institut adalah satu bulan sampai akhir September. Pada minggu pertama mereka telah membantu terapis untuk melakukan terapi okupasi, terapi wicara dan fisioterapi kepada klien.

Lokasi berikutnya adalah di Dinas Sosial Kota Salatiga. Sebagai mahasiswa Psikologi Islam, Farikha Nazilatul S, M. Fahmi Husni dan Nihayatus Sholikhah, langkah awal yang dilakukan adalah berkunjung ke Panti Masyitoh (Lansia Difabel). Saat kunjungan mahasiswa melakukan wawancara sebagai assesemen awal kepada salah satu penghuni.

Wawancara dengan SS Penghuni Panti Masyitoh

SS (51) telah tinggal di panti selama 3 bulan. Namun sekarang dia menginginkan untuk bekerja di luar. “Karena saya ingin mandiri, memiliki uang sehingga dapat berobat untuk kaki saya. Saya bosan dengan aktivitas sekarang. Saya hanya makan dan tidur. Jadi, saya memutuskan untuk izin bekerja.” Ungkap SS.

Sebenarnya dirinya dulu adalah orang yang cukup mampu dengan memiliki usaha. Namun, dana simpanannya telah habis untuk biaya pengobatan ibunya. SS sempat menjadi tukang parkir dan suatu accident terjadi, kakinya tak sengaja terlindas mobil. Kemudian dia mendatangi dinsos dan diterima dengan baik.