Menelisik Dinamika Penyiaran Diskominfos Provinsi Bali dan Jurnalisme Radar Bali

Hari kedua pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Dakwah, IAIN Salatiga melaksanakan kunjungan ke Diskominfos, Provinsi Bali dan Radar Bali (04/11/2020). Pada sharing session, Ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Dra. Maryatin, M.Pd memulai diskusi tentang lembaga penyiaran. “Kami memiliki radio kampus, namun masih terhalang dengan perizinan dan limitasi frekuensi.” tuturnya.

Kegiatan Kunjungan di Diskominfos Provinsi Bali

IBK Agung Nugroho selaku pemangku Diskominfos provinsi Bali dalam hal penyiaran publik menanggapi hal tersebut. “Di Bali memiliki frekuensi yang gratis dan bisa digunakan untuk lembaga penyiaran non profit seperti yang bermuatan pendidikan, dan sosial. Jika dari kasus yang dialami fakultas Dakwah, IAIN Salatiga kami menyarankan agar menjalin kerjasama dengan lembaga penyiaran setempat yang sudah memiliki izin operasi.” tandasnya.

Sharing Session dengan mahasiswa KPI

IBK Agung Nugroho juga berpesan kepada mahasiswa KPI tentang penyiaran dan perkembangan teknologi. Ia juga memaparkan langkah strategis yang dilakukan Diskominfos Bali untuk meminimalisir kegagapan internet dan terpapar dari hoaks kepada masyarakat Bali.

Foto Bersama dengan mahasiswa KPI

Hal ini menuntut pentingnya literasi media untuk menghadapi dan menyikapi terutama di era banjir informasi dengan maraknya fenomena share atau membagikan konten tanpa mempertimbangkan substansi isi konten.

Sementara itu di kantor Radar Bali, rombongan KKL KPI yang berjumlah 30 mahasiswa dan 4 dosen, diterima oleh koordinator liputan redaksi Jawa Pos Radar Bali, Rosihan Anwar. Kegiatan diisi dengan diskusi seputar perkembangan Radar Bali. “Terima kasih atas kunjungan dari IAIN Salatiga, meskipun masih dalam kondisi pandemi. Saya juga mohon maaf jika kondisi kantor masih sepi, karena memang sebagian wartawan masuk sore dan Work From Home” Ungkap Rosihan saat membuka diskusi.

Rosihan Anwar, Koordinator Radar Bali

Selanjutnya sekretaris Program Studi KPI menyampaikan “Kami bersama mahasiswa berkunjung ke Radar Bali bermaksud untuk menimba ilmu dan kegiatan ini termasuk kegiatan akademik, karena dapat membentuk kompetensi mahasiswa KPI” ujar M. Fahrudin Yusuf, M.A

Proses Diskusi dengan mahasiswa KPI

Salah satu hasil diskusi pada siang itu adalah bahwa salah satu tantangan media cetak hari ini adalah hadirnya social media. Social media dengan segala dinamikanya telah mengalihkan rutinitas masyarakat yang dahulu selalu menunggu berita dari koran, sekarang banyak fokus ke social media. Sehingga salah satu strategi survival yang dilakukan oleh Radar Bali dalah mengikuti perkembangan dengan menciptakan Radar Bali Digital.